Langsung ke konten utama

Ciri Bayi Cacingan dan Cara Mengatasinya

Balita cacingan jangan sampai diremehkan, cacingan bisa menghambat pertumbuhan anak baik secara fisik maupun kecerdasannya. Anak cacingan bisa menjadi kekurangan gizi dan mengalami masalah di bagian pencernaan, oleh sebab itu, penting mengenali gejala anak cacingan sejak awal.



Secara umum, balita cacingan biasanya sulit sekali mengalami kenaikan berat badan sehingga kalau dibiarkan bisa menyebabkan anak menjadi kurang gizi. Balita yang terkena cacingan juga sering mengalami diare dan sakit atau nyeri di bagian perut. Tidak hanya itu, anak cacingan bisa juga mengalami anemia karena kekurangan darah akibat diserap oleh cacing terutama cacing tambang. Ciri lain anak cacingan adalah hilangnya nafsu makan dan munculnya rasa lemas serta loyo.

Perlu diketahui bahwa cacing ini bisa berpindah dari satu organ tubuh ke organ tubuh yang lain, hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada organ tersebut. Misalnya jika anak mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh bisa saja itu pertanda bahwa ada cacing yang sudah menyebar sampai ke bagian paru-parunya, cacing di organ tubuh lain selain perut bisa menimbulkan gejala seperti benjolan atau bengkak, demam maupun kejang.

Ciri-ciri anak cacingan juga tergantung dari jenis cacing yang ada di dalam tubuhnya, cacing jenis gelang misalnya umumnya tidak menimbulkan gejala yang spesifik. Namun cacing gelang tertentu bisa membuat masalah pada mata atau menyebabkan gejala asma, cacing kremi menyebabkan adanya rasa gatal di organ kelamin anak dan akan semakin bertambah gatal kalau malam hari. Biasanya cacing jenis ini akan terlihat saat anak membuang feses, melalui tinja memang dapat diketahui apakah anak positif menderita cacingan atau tidak.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dilakukan :

1.Faktor lingkungan dan tempat tinggal
Faktor lingkungan adalah satu faktor yang menyumbang besar terhadap penyakit cacingan, demi menjaga kesehatan pada bayi, lakukanlah beberapa hal seperti : memeriksa sumber air disekitar rumah agar tetap bersih, menjaga kebersihan rumah serta kebun rumah anda dari kotoran hewan yang berada di area pekarangan. Selain itu juga ajak semua warga untuk membudayakan dan mencintai lingkungan bersih, dan sehat.

2.Faktor orang tua
Kesehatan bayi terhadap penyakit cacingan dipengaruhi oleh kebersihan serta pola kehidupan orang tua itu sendiri. Maka oleh karna itu orang tua harus berusaha selalu untuk hidup bersih dan sehat dengan melakukan hal kecil seperti : mencuci bersih semua bahan-bahan makanan yang akan dimasak juga dikonsumsi, biasakan mencuci tangan sebelum memasak, mencuci peralatan dapur, mencuci hingga bersih peralatan bayi yang akan digunakan dan telah digunakan, memotong kuku dengan rutin, serta hindari memberikan daging yang tidak matang pada bayi.

3.Faktor pada bayi itu sendiri
Selain dari kedua tadi, faktor lingkungan dan faktor orang tua, faktor bayi itu sendiri juga dapat menjadi faktor penyebab cacing masuk ke dalam tubuh bayi dengan sangat mudah. Anda dapat melakukan hal ini untuk menghindari cacing masuk pada tubuh bayi, seperi : biasakan bayi mandi sebanyak 2 kali dalam sehari, berikan antiseptik khusus bayi pada bak mandinya, tidak lupa memotong kuku tangan serta kaki bayi, jika keluar rumah biasakan menggunakan alas kaki, menggunakan selalu baju yang bersih, bila baju yang bayi gunakan telah terlihat kotor maka bersegeralah untuk menggantinya, usahakan anak anda untuk tidak bermain di area tanah karena bukan tidak mungkin tanah tersebut telah terkontaminasi oleh kotoran hewan bahkan manusia, berikan kebiasaan baik pada bayi untuk mencuci tangan si bayi setelah bermain dan sebelum makan, lalu berilah bayi obat cacing secara rutin agar bayi tidak terserang penyakit cacingan dan membiasakan buang air di toilet.

Faktor-faktor yang ada di atas adalah beberapa cara yang mudah untuk mengurangi cacingan pada bayi, jadi tidak ada salahnya jika anda melakukan hal-hal tersebut demi buah hati anda terbebas oleh cacing parasit yang dapat merugikan bayi anda.


Sumber: http://doktersehat.com/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bayi Kembung, Begini Cara Mudah Mengatasinya

Cara mengatasi bayi kembung sebaiknya menjadi salah satu hal yang wajib Ibu ketahui. Sebab, kondisi perut begah atau kembung memang membuat si Kecil tidak nyaman.  Pemberian ASI dari segi kualitas dan kuantitas saat si Kecil sedang kembung perlu lebih diperhatikan ya, Bu. Sebagai pilihannya, Ibu bisa mengonsumsi susu Frisian Flag PRIMAMUM yang mengandung tinggi DHA yang bermanfaat untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu. Penyebab Bayi Kembung Agar cara mengatasi perut kembung pada anak sesuai dengan kondisi si Kecil, Ibu perlu mengetahui mengapa hal itu bisa terjadi. 1. Pencernaan belum berkembang sempurna Pada usia 3 bulan, ko...

Kapan Waktu yang Tepat untuk Memberi Makanan Pendamping ASI?

Pada usia berapa seharusnya buah hati mulai diperkenalkan pada makanan pendamping ASI? 3 bulan? 4 bulan? Atau mungkin 8 bulan? Hati-hati  dalam menentukan waktu yang benar untuk memperkenalkan buah hati anda kepada makanan pendamping ASI. Jika terlalu dini, maka dampaknya akan kurang baik bagi kesehatan system pencernaan bayi anda. Seperti menurut laman babycenter.com, sejak buah hati lahir hingga dia berusia 4 bulan, bayi tidak boleh diberi makanan apapun selain ASI. ASI yang didapatkan dari ibu sudah cukup untuk mengisi perut buah hati anda yang mungil. Pada usia 0 sampai 4 bulan, system pencernaan bayi masih berada dalam masa perkembangan, sehingga makanan selain ASI tidak diperbolehkan untuk dicerna bayi. Beruntunglah jika air susu anda lancar dan banyak, sehingga anda bisa memberi ASI eksklusif untuk buah hati anda. Sedangkan bagi ladies yang hanya memproduksi sedikit ASI, anda bisa menambah asupan gizi buah hati anda dengan bantuan susu formula. Ingat, pastikan b...

Mengenali Gejala Epilepsi Pada Anak

Epilepsi biasanya ditandai dengan kejang berulang dan dapat memengaruhi baik anak-anak maupun orang dewasa, untuk mengenali epilepsi pada anak bisa jadi tidak mudah karena anak belum bisa mengkomunikasikan sepenuhnya apa yang mereka alami dan rasakan. Beberapa gejala epilepsi dapat ditemukan dalam kondisi lain, sehingga membuat epilepsi lebih sulit untuk dikenali dan didiagnosis. Gejala epilepsy pada anak : 1.Tatapan mata kosong Apabila anak mendadak berhenti beraktivitas dan menatap dengan tatapan mata yang kosong seperti melamun, Anda sebagai orangtua patut wapada. Gejala ini disebut sebagai kejang petit mal(petit mal seizure). Lengan atau kepala anak mungkin akan tampak lemas lunglai, namun kejang jenis ini biasanya tidak akan menyebabkan sampai terjatuh kebawah atau kehilangan kesadaran. Setelah sampai 30 detik sampai satu menit kejang biasanya akan berakhir, setelah itu biasanya anak tidak tahu apa yang telah dialaminya. 2.Kejang total (total convulsions) Kejang...