Langsung ke konten utama

Memilih Mainan yang Aman Untuk Balita


Mainan jelas punya peran penting dalam perkembangan kepandadian balita. Selain menyenangkan untuk balita, ternyata kita perlu perhatikan pula syarat keamananya.

Syarat umum:
• Sesuaikan mainan dengan besar tubuh balita. Mainan yang terlalu besar apalagi berat, akan membuat balita sulit memainkannnya.
• Sebaliknya, jangan memberikan mainan yang terlalu kecil karena bisa masuk mulut dan membuatnya tersedak.
• Lebih bagus bila mainan bisa didaur ulang, sehingga tidak merusak alam dan lingkungan.

Mainan Dari Bahan Halus (kain, bulu, benang)
• Cocok untuk bayi.
• Pilih yang bulunya tidak mudah lepas atau kainnya tidak mudah robek.
• Tidak ada tempelan benda-benda kecil yang mudah lepas, misalnya kencing mata, mote-mote, atau pita.
• Mudah dicuci.

Mainan dari bahan plastik.
• Pilih mainan plastik yang cukup tebal, tapi lembut.
• Pastikan mainan plastic yang cukup tebal, tapi lembut.
• Pastikan mainan plastic tidak mudah pecah atau koyak, sehingga menimbulkan ujung tajam yang bisa menyakiti tubuh balita.

Mainan dari kayu.
• Pilih yang permukaannya halus.
• Pastikan tidak ada serat kayu yang mudah terlepas dan tajam karena serpihan kayu bisa menusuk balita.
• Pilih yang berujung tumpul, tidak ada ujung/tepi yang tajam.
• Sebaiknya tertutup benda lembut, mislanya kain empuk.
• Perhatikan bila ad asekrup, paku atau penyambung lain. Pilih yang tidak mudah terlepas.
• Pastikan menggunakan cat bebas racun.

Mainan dari logam.
• Mainan berbahan logam lebh cocok untuk anak usia 3 tahun ke atas.
• Pilih yang dikombinasi dengan bahan lain sebagai pelembutnya, misalnya dilapisi karet atau plastik.
• Pastikan tidak ada ujung yang tajam.
• Perhatikan catnya, jangan mudh terkelupas.
• Perubahan cuaca, seperti panas dan hujan memudahkan mainan logam berkarat. Jangan sampai serpihan karatnya terhirup atau tertelan anak.
• Untuk ayunan atau mainan tangga dari logam, pastikan sekrup atau sambungannya dilas dengan sempurna, sehingga tidak mudah lepas atau melukai anak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bayi Kembung, Begini Cara Mudah Mengatasinya

Cara mengatasi bayi kembung sebaiknya menjadi salah satu hal yang wajib Ibu ketahui. Sebab, kondisi perut begah atau kembung memang membuat si Kecil tidak nyaman.  Pemberian ASI dari segi kualitas dan kuantitas saat si Kecil sedang kembung perlu lebih diperhatikan ya, Bu. Sebagai pilihannya, Ibu bisa mengonsumsi susu Frisian Flag PRIMAMUM yang mengandung tinggi DHA yang bermanfaat untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu. Penyebab Bayi Kembung Agar cara mengatasi perut kembung pada anak sesuai dengan kondisi si Kecil, Ibu perlu mengetahui mengapa hal itu bisa terjadi. 1. Pencernaan belum berkembang sempurna Pada usia 3 bulan, ko...

Kapan Waktu yang Tepat untuk Memberi Makanan Pendamping ASI?

Pada usia berapa seharusnya buah hati mulai diperkenalkan pada makanan pendamping ASI? 3 bulan? 4 bulan? Atau mungkin 8 bulan? Hati-hati  dalam menentukan waktu yang benar untuk memperkenalkan buah hati anda kepada makanan pendamping ASI. Jika terlalu dini, maka dampaknya akan kurang baik bagi kesehatan system pencernaan bayi anda. Seperti menurut laman babycenter.com, sejak buah hati lahir hingga dia berusia 4 bulan, bayi tidak boleh diberi makanan apapun selain ASI. ASI yang didapatkan dari ibu sudah cukup untuk mengisi perut buah hati anda yang mungil. Pada usia 0 sampai 4 bulan, system pencernaan bayi masih berada dalam masa perkembangan, sehingga makanan selain ASI tidak diperbolehkan untuk dicerna bayi. Beruntunglah jika air susu anda lancar dan banyak, sehingga anda bisa memberi ASI eksklusif untuk buah hati anda. Sedangkan bagi ladies yang hanya memproduksi sedikit ASI, anda bisa menambah asupan gizi buah hati anda dengan bantuan susu formula. Ingat, pastikan b...

Mengenali Gejala Epilepsi Pada Anak

Epilepsi biasanya ditandai dengan kejang berulang dan dapat memengaruhi baik anak-anak maupun orang dewasa, untuk mengenali epilepsi pada anak bisa jadi tidak mudah karena anak belum bisa mengkomunikasikan sepenuhnya apa yang mereka alami dan rasakan. Beberapa gejala epilepsi dapat ditemukan dalam kondisi lain, sehingga membuat epilepsi lebih sulit untuk dikenali dan didiagnosis. Gejala epilepsy pada anak : 1.Tatapan mata kosong Apabila anak mendadak berhenti beraktivitas dan menatap dengan tatapan mata yang kosong seperti melamun, Anda sebagai orangtua patut wapada. Gejala ini disebut sebagai kejang petit mal(petit mal seizure). Lengan atau kepala anak mungkin akan tampak lemas lunglai, namun kejang jenis ini biasanya tidak akan menyebabkan sampai terjatuh kebawah atau kehilangan kesadaran. Setelah sampai 30 detik sampai satu menit kejang biasanya akan berakhir, setelah itu biasanya anak tidak tahu apa yang telah dialaminya. 2.Kejang total (total convulsions) Kejang...